SEKOLAH Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia (STBA-PIA) Medan, menggelar kompetisi Chinese Bridge. Kompetisi ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas mahasiswa dan mahasiswi dalam bahasa mandarin.
Ketua STBA PIA, Prof Berlin Sibarani mengatakan Chinese Bridge merupakan salah satu kompetisi bertaraf internasional. Ada tiga penilain dalam kompetisi ini, yakni Keterampilan Berbahasa Mandarin, Seni Budaya Tionghoa, dan Ilmu Budaya Tionghoa.
“Chinese Bridge ini sudah berlangsung selama 16 kali di tingkat internasional. Sedangkan STBA PIA sudah mengadakan ajang ini selama 8 tahun. Selama mengikuti kompetisi ini STBA PIA selalu menjuarai tingkat nasional dan ditingkat internasional mahasiswa kita tiga kali juara,” ucapnya kepada wartawan baru-baru ini.
Menurutnya, mempertahankan gelar juara lebih sulit dari pada meraih juara. Hal ini harus diwaspadai para mahasiswanya agar berbuat lebih baik lagi. Selalin itu, dengan kompetisi ini peserta dan mahasiswa harus meningkatkan kualitas karakternya.
Ia menjelaskan, dengan lomba ini dituntut untuk bisa merasa terbuka memiliki sifat kompetitif dan daya juang. “Jika tidak berhasil juara jangan putusa asa. Kita harus maknai untuk perjalanan diri sendiri dimasa datang dan terapkan hidup bermasyarakat,” ungkapnya.
Chinese Bridge ini juga merupakan bagian dari upaya pihaknya untuk meningkatkan reputasi di mata masyarakat. Di era globalisasi, katanya, bahasa mandarin sangat penting. Saat ini pihaknya membuka program CSP yang khusus untuk pelatihan bahasa mandarin.
“Kita berharap prestasi yang didapat tetap dipertahankan. Walupun Chinese Bridge salah satu event yang bisa menunjukkan reputasi STBA PIA. Karena semua kalangan masyarakat saat ini harus bisa berbahasa mandarin,” terangnya.
Ada 30 peserta yang mengikuti kompetisi dengan tampilan seni tarian tradisional China, operah China, seni suara, seni kaligrafi Mandarin, Puisi. Pada kompetisi Chinese Bridge ini, juara 1 yakni Stevanus Dewangga, juara 2, Shierly, juara 3, Effie Wijaya.
Untuk The Most Favourite Award, Marxcel, The Most Potential Award, Fenny Kie, The Best Speaker Award, Sally, The Most Innovative Award, Tasha Iqfanty Syahputri, The Best Performance Award, Lisa Indria Sari dan Runner Up yakni Jennifer Yulian dan Elvira. (Irin Juwita)
Berita diambil dari Harian Analisa Kamis, 27 April 2017.
Berita Lainnya : Medan Bisnis, Andalas, 国际日报,好报
You must be logged in to post a comment.